Tanggung Jawab Suami Terhadap Keluarga
Saturday, February 8, 2020
2 Comments
Makna tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab.
Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruknya
perbuatannya itu, dan menyadari pula pihak lain memerlukan pengadilan atau
pengorbanan.
Suami merupakan
pemimpin dalam keluarga sebagaimana sabda nabi Muahmmad saw:
Dari ‘Abdullah
bin ‘Umar bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda: “setiap kalian adalah
pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya.
Imam (kepala negara) adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas
rakyatnya. Seoarang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta
pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang istri adalah pemimpin didalam
urusan rumah tangga suaminya dan akan diminta peratanggung jawaban atas rumah
tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya
dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut”.
(HR. Bukhari).
Jadi jelaslah
bahwa setiap manusia adalah pemimpin, dan juga suami yang memiliki tanggung
jawab dalam kehidupan keluarga agar menjadi keluarga yang harmonis, sejahtera. dalam berumah tangga tergantung, suami menjadi faktor terpenting dalam menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.
Di antara tugas
Suami terhadap keluarga adalah:
Pertama,
Memberikan Makan Dan Minuman Yang Halal Beserta Tempat Tinggal.
Kebutuhan zohir
adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi suami seperti makanan yang halal, minuman
yang halal dan juga tempat berteduh agar keluarga merasa nyaman dalam menjalani
kehidupan berumah tangga. Maka suatu kewajiban bagi suami untuk mencari nafkah
yang halal sebagai firman Allah dalam QS. An-Nisa: 34
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا
فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖ وَبِمَآ أَنفَقُواْ مِنۡ
أَمۡوَٰلِهِمۡۚ
“Suami
adalah kepala keluarga, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (suami)
dari sebagian yang lain (istri), dan karenanya sumai berkuajiban memberi nafkah
kehidupan keluargannya”.
Kedua,
Memberikan Pendidikan Dan Pemahaman Agama Terhadap Keluarga.
Tidak hanya
memberikan nafkah zohir saja, tetapi juga memberikan, perhatian dan juga
pendidikan khususnya pendidikan agama, seperti mengajarkan mereka tentang
sholat, membaca Al-Qur’an, puasa dan mengajarkan mereka tentang halal dan
haram. Agar keluarga di dalamnya terbebas dari siksa api Neraka.
Sebagaimana
firman Allah dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim 66: 6.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ
وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ
غِلَاظٞ شِدَادٞ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا
يُؤۡمَرُونَ ٦
Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Dalam ayat ini
Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga dirinya dan juga keluarganya dari
api Neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu dengan cara mentaati dan
menjalan kapan apa-apa yang diperintahkan Allah dan Rasulullah saw.
Ibnu Abbas
menafsirkan قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ
نَارٗا
dengan “beramalah kamu taat kepada Allah dan takulah kamu akan
maksiat kepadanya dan perintahkanlah keluargamu dengan mengingat Allah,
niscaya Allah akan melepaskan kamu dari api Neraka”. Sedangkan menurut
sayyidina ‘Ali karamallahu-wajhah, “ajarakan dirimu dan keluargamu kebaikan
dan didiklah mereka”. Begitulah cara mereka menghindarkan keluarga kita
dari api Neraka.
Ketiga,
Memberikan Perhatian Dan Kasi Sayang Kepada Keluarga.
memberikan perhatian dan kasi sayang merupakan tugas yang tidak boleh ditinggalkan oleh suami, perhatian dan kasi sayang merupakan kunci dalam menciptakan keluarga yang sakinah mawaddah dan warahmah. Sebagaimana yang dicontohkan
oleh Rasulullah saw adalah orang yang paling menyayangi keluarganya, dan tidak
pernah kasar terhadap istri-istri dan anak-anaknya. Sebagaimana sabda nabi
Muhammad saw:
“orang yang
baik diantara kamu sekalian, adalah orang yang paling baik terhadap
keluarganya. Saya (nabi) adalah orang yang paling baik diantara kalian terhadap
keluarga saya (nabi), tidak ada yang mulia, kecuali dia memuliakan wanita
(istri), dan tidak ada yang menghina wanita (istri) kecuali dia sendiri orang
yang hina”. (HR. Ibnu Asakir).
Selain
memuliakan istri dan keluarga suami juga memiliki peran untuk mengajarkan
anak-anaknya untuk mengerjakan solat sejak dini. Sebagaimana sabda Nabi
Muhammad saw.
“perintahkanlah
anak-anak untuk sholat ketika mereka berusia tujuh tahun. Dan pukulah mereka
(jika tidak mau menjalankan sholat) ketika mereka berumur sepuluh tahun”.
Semoga bermanfaat
dan bisa kita terapkan dalam kehidupan keluarga kita sehari-hari dan menambah
ketaatan kita kepada Allah SWT. Amin
Simpelnya suami punya tiga tanggungjawab dan peran utama yang harus dipenuhi ya, mas.
ReplyDelete1. Tanggung jawab material (memberi makan-minum yang halal)
2. Tanggung jawab intelektual dan spiritual (memberikan pendidikan dan pemahaman agama)
3. Tanggung jawab emosional (berupa kasih sayang dan perhatian)
wah. terima kasih artikelnya, mas. sangat mencerahkan. salam kenal dari Madura.
walaikumsalam.
ReplyDeletesalam kenal mas dari borne