Khutbah Jumat, 6 Hal Yang Harus Kita Hindari Agar Tidak Terjadi Perpecahan Didalam Umat Manusia
Tuesday, January 28, 2020
Add Comment
Khutbah Jumat, 6 Hal Yang Harus Kita Hindari Agar Tidak Terjadi Perpecahan Di dalam Umat Manusia
اَلْحَمْدُ لِلهِ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ
نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
أَمَّابَعْدُ.
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ،
اِتَّقُوْ اللهَ، اِتَّقُوْ اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، وَالْعَصْرِ ، إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي
خُسْرٍ ، إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا
بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
فَأَمَّا ٱلۡإِنسَٰنُ إِذَا مَا ٱبۡتَلَىٰهُ رَبُّهُۥ
فَأَكۡرَمَهُۥ وَنَعَّمَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّيٓ أَكۡرَمَنِ ١٥ وَأَمَّآ إِذَا مَا ٱبۡتَلَىٰهُ فَقَدَرَ
عَلَيۡهِ رِزۡقَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّيٓ أَهَٰنَنِ
١٦
فَأَمَّا ٱلۡإِنسَٰنُ إِذَا مَا ٱبۡتَلَىٰهُ رَبُّهُۥ
فَأَكۡرَمَهُۥ وَنَعَّمَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّيٓ أَكۡرَمَنِ ١٥ وَأَمَّآ إِذَا مَا ٱبۡتَلَىٰهُ فَقَدَرَ
عَلَيۡهِ رِزۡقَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّيٓ أَهَٰنَنِ
١٦
Hadirin sidang jumat Rahimakumullah
Marilah kita
bersama-sama meningkatkan takwa kita kepada allah swt, takwa dalam arti kata
melaksanakan perintahnya dan menjahui larangannya sebab dengan takwalah
kebahagian hidup ini kita dapatkan baik kehidupan dunia maupun kehidupan di
akhirat nanti.
Hadirin sidang jumat Rahimakumullah
Islam sangat
memelihara kesatuan umat dari hal yang merusak. Islam mengajarkan bagaimana
bersikap terhadap sesama muslim dan makhluk lainnya. Setiap muslim wajib
menghidari dan menjauhkan diri dari segala unsur yang merusak kesatuan umat.
Sebenarnya banyak penyebab permusuhan dan pemicu kebencian yang harus kita
ungkapkan, kadang-kadang masalah sepele bisa membawah perpecaha. Perpecahan ini
sering terjadi dalam satu perkumpulan, satu jama’ah, satu majlis, satu
keluarga, ujung-ujungnya semua ingin merasa diri benar dan enggan untuk
mengalah. Disini akan di kemukakan enam macam unsur penyebab perpecahan kita
sesama muslim.
Hadirin sidang jumat Rahimakumullah
Satu, Cinta Dunia.
Cinta dunia
adalah unsur utama penyebab keretakan hati sesama muslim. Sering terjadi yang
dulunya dua orang muslim yang akrab tetapi ketika usrusan dunia ikut campur
maka rusaklah hubungan tersebut yang menonjol sipat akunya, sehingga tak segan
menjatuhkan dan membunuh sesama muslim sebagaimana firman Allah toha 131.
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيۡنَيۡكَ
إِلَىٰ مَا مَتَّعۡنَا بِهِۦٓ أَزۡوَٰجٗا مِّنۡهُمۡ زَهۡرَةَ ٱلۡحَيَوٰةِ
ٱلدُّنۡيَا لِنَفۡتِنَهُمۡ فِيهِۚ وَرِزۡقُ رَبِّكَ خَيۡرٞ وَأَبۡقَىٰ ١٣١
Dan janganlah
kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada
golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai
mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.
Rasulullah saw
bersabda jangan rakus terhadap dunia niscaya engkau dicintai Allah, dan jangan
rakus terhadap milik manusia niscaya engkau dicintai manusia. Rasulullah saw
bersabda lagi.
“sesungguhnya
dunia ini manis, maka berhati-hatilah kamu dari godaan dunia, kata Rasulullah
saw setiap umat memiliki cobaan. Cobaan umatku adalah: harta, tahta wanita.
Kedua, Tidak Menjaga Lisan.
Syaitan selalu
berusaha merusak kesatuan hati, diantara sesama muslim, yaitu dengan cara
memasukkan perasaan dekat dan menganggap sepele terhadap saudara kita, sehingga
kita beranggappan boleh saja kita semabarangan berbicara padanya, akhirnya
kitapun sembarangan mengelurkan ucapan padanya, akhirnya ia pun tersinggung,
menyebabkan rusaknya keharmonisan persaudaraan. Rasulullah saw pernah ditanya
perkara apakah yang banyak memasukkan manusia kedalam neraka? Rasulullah saw
menjawab “ mulut dan kemaluan”.
Ketiga, Membuka
Aib Saudaranya.
Allah berfirman
dalam Q.S An-Nur:19
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ
ٱلۡفَٰحِشَةُ فِي ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ فِي ٱلدُّنۡيَا
وَٱلۡأٓخِرَةِۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ ١٩
Sesungguhnya
orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di
kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di
akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
Rasulullah saw
bersabda: “hai sekalian manusia yang baru beriman dalam lidahnya, sedangkan
iman belum masuk kedalam hatinya, janganlah mengibah orang islam atau
mencari-cari keslahan mereka yang tersembunyi, maka Allah akan membuka
kesalahannya juga, dan barang siapa kesalahannya sudah dibuka oleh Allah, maka
Allah akan mempermalukannya walaupun ia berada dalam rumahnya sendiri.
Keempat, Berlebih-Lebihan Dalam Mencintai.
Rasulullah
bersabda: cintailah secara wajar orang yang engkau cintai, karena barangkali ia
menjadi orang yang engkau benci pada suatu hari. Bencilah secara wajar orang
yang engkau benci, karena barangkali ia menjadi orang yang engkau cintai pada
suatu hari. Umar bin kattab: cintamu jangan membebani, dan bencilah jangan
sampai merusak. Abu al-aswad berkata cintailah dengan cinta yang dekat karena
kita tidak tahu kapan kita menarik cinta tersebut, jika kita membenci, bencilah
dengan benci yang tidak menjauhi, karena kita tidak tahu kapan kita kembali
atau sadar.
Kelima,
Bercanda Yang Terlalu Berlebihan.
Canda yang
berlebihan melampaui batas merusak hubungan kesatuan hati sesama muslim,
misalnya bercanda dengan pukulan, atau ucapan yang tidak sepantasnya, seseorang
soleh berkata: “hati-hatilah banyak canda, karena orang yang tidak waras akan
berani kepada kita dan orang cerdas akan dengki kepdamu.
Keenam, Keritik Pedas Yang Melukai Perasaan
Setiap kesalahan
wajib kita betulkan dan diluruskan, dengan catatan tidak melukai perasaan
pelkunya. Allah SWT berfirman:
ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ
وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ
رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ
بِٱلۡمُهۡتَدِينَ ١٢٥
Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl: 125)
Abu Hurairah
menceritakan, ada seorang berkata kepada Rasulullah ya, Rasulullah, si pulan
terkenal banyak sholatnya, puasa sedekahnya, tetapi ia sering menyakiti
tetangganya dengan lidahnya, Beliau bersabda, “ia akan berada di Neraka”
kemudian orang itu berkata lagi ya Rasulullah si pulan terkenal sedikit sholat,
puasa dan sedekah, pernah sedekah tapi sedikit, tetapi ia tidak pernah
menyakiti hati tetangganya dengan lidahnya, Rasulullah bersabda, “ia akan
berada didalam surga”
Hadirin sidang jumat Rahimakumullah
Demikinanlah khotbah yang dapat saya sampaikan semoga ada manfaatnya buat kita bersama mudah-mudahan Allah jauhkan kita dari hal-hal yang merusak dan dari hal yang mendatangkan perpecahan kita sesama muslim. Aamiin..
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأٓيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم
إنَّهُ تَعَالى جَوَّادٌ كَرِيْمٌ رَؤُوْفٌ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ, أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. قَالَ اللهُ تَعَالَى{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ} أَمَّا بَعْدُ
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللَّهُمَّ ارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ المَهْدِيِّينَ سَادَاتِنَا أَبِي بَكْرٍ وَ عُمَرَ وَ عُثْمَانَ وَ عَلِىٍّ وَارْضَ عَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِينَ وَ عَنِ التَّابِعِينَ وَتاَبِعِي التَّابِعِينَ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ, وَ ارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيَن.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ، اللهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالشُّيُوعِيِّينَ الصِّينِيِّينَ وَالشُّيُوعِيِّيَن الرُّوسِيِّينَ وَ اْلمُشْرِكِينَ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِكَ وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَكِ، اللهُمَّ خَالِفْ بَيْنَ كَلِمَتِهِمْ، وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ، وَأَنْزِلْ بِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِي لَا تَرُدُّهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ.
اللَّهُمَّ انْصُرِ اْلمُسْلِمِينَ اْلمُسْتَضْعَفِينَ واْلمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِكَ وَالْمُرَابِطِينَ فِي سَبِيلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ وَ زَمَانٍ. اللًّهُمَّ انْصُرْهُمْ نَصْرًا مُعَزَّرًا.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ, وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ , وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
عِبَادَ اللهِ, إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ, وَ لَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. أَقِيمُوا الصَّلَاةَ
0 Response to "Khutbah Jumat, 6 Hal Yang Harus Kita Hindari Agar Tidak Terjadi Perpecahan Didalam Umat Manusia"
Post a Comment