Tips Agar Anak Mencintai Al-Qur'an

Anak adalah suatu titipan yang diamanahkan Allah kepada kedua orang tua. Semua anak yang di lahirkan di dunia ini adalah fitrah (suci), sebagimana sabda nabi Muhammad saw.

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ

“setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah” (Hadis)

Maka yang menjadi tanggung jawab dalam pendidikan anak adalah kedua orang tua, anak di ibaratkan sebagai kertas putih yang bersih. Kertas itu anak dilukis dengan apa saja yang diinginkan lingkungannya-khususnya keluarga. Jika orang tuanya melukisnya dengan nuansa iman, islam, al-qur’an, dan mengikuti rasulullah saw niscaya sang anak tumbuh dengan hidayah dan jalan yang lurus menuju kebahagian dunia dan akhirat.

Setiap orang pastilah mendambakan anak yang soleh dan soleha, tetapi semua itu tidaklah mudah butuh perjuangan dan persiapan. Persiapan ini bisa berupa pendidikan bagi anak dan lingkungan.

Bicara masalah pendidikan, pendidikan yang utama harus kita tanamkan kepada anak kita yaitu bagai mana anak kita mengenal Allah. Inilah dasar pendidikan utama dalam Islam, selanjutnya adalah akhlak. Maka dari itu pendidikan tauhid (mengenal Allah) dan akhlaq harus kita ajarkan sedini mungkin, agar anak mencintai al-qur’an.

Terus apa hubungannya antara pendidikan dan lingkungan agar anak mencintai al-qur’an?

Keduanya sangatlah berkaitan, karena orang tua adalah madrasah utama/pendidikan pertama bagi anaknya. Semua aktivitas yang dilakukan orang tua akan dilihat oleh anak dan akan menjadi contoh bagi mereka, jika kedua orang tuannya sering berintraksi dengan Al-qur’an maka anaknya juga akan menjadi ahlul quran (mencintai al-quran). tetapi jika sebaliknya “jauh dari al-qur’an) maka anaknya juga jauh dari al-qur’an.

Maka di mukaddimah tadi penulis memaparkan anak seperti kertas putih kitalah sebagai orang tua yang mewarnainya. Yang kedua adalah lingkungan. Menjadi suatu kewajiban bagi orang tua untuk memberikan suatu komonitas/lingkungan yang baik bagi anak kita seperti Pondok pasantren, TPA (Taman Pendidkan Al-qur’an), dan madrastul qur’an. Memberikan mereka pemahaman tentang berteman/beragul mana yang harus mereka dekati dan mana yang harus mereka jahu’i.

Jika lingkungannya gemar berinteraksi dengan al-qur’an dan berakhlak baik seperti al-qur’an(sopan, santun dan berbudi pekerti) maka secara tidak langsung anak kita akan mengikutinya.

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .

“sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-qur’an dan mengamalkannya” (H.R. Bukhari)

Semoga anak-anak kita menjadi orang-orang yang cinta al-qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.